Selamat Datang

Selamat datang di media saya,media ini hadir atas inisiatif saya sendiri yang kesemuanya isinya saya ambil dari sumber masyarakat biasa,yang berupa asumsi ataupun pendapat yang kesemuanya tujuan saya adalah menjalin silaturahmi & menyampaikan aspirasi dari masyarakat biasa seperti saya..
Mohonn maaf jika bahasnya blepotan jg banyak kata2 tidak enak di baca..

Minggu, 10 Juli 2011

pertamina Penarik KJS Didemo

Beberapa waktu yang lalu tepatnay malam selasa05/07/11 tepatna pukul 21:30wib pertamina di wilayah kjs di demo oleh beberapa perwakilan yang mengaku karang taruna desa mekarmulya,para perwakilan ini mengaku marah karena pertamina di desanya itu bukanya memenuhi kebutuhan daerah sekitarnya tetapi malah menganaktirikanya,alias sering kehabisan stock karna diambil oleh warga luar kecamatan penarik.para perwakilan ini menyampaikan orasinya diantaranya :
1. Pembagian hasil KR
Uraian :
KR yang di anggarkan oleh pertamina per20liter keatas adalah rp.7000 dan karang taruna meminta rp.200
2.Dibawah 20liter tidak dikenakan KR
3. Pertamina yang ada di wilayah desa mekarmulya itu/tepatnya masuk kawasan penarik diperuntukkan khusus untuk warga penarik
Uraian :
Pertamina harus mendahulukan warga penarik dari yang lainya,masalah ini timbul dikarnakan banyak pengambil minyak dari selain kecamatan penarik seperti,ipuh,air ramai,tunggang,bantal,sehingga mengakibatkan pertamina cepat kehabisan stock,bahkan warga penarik belum ada yang mendapatkanya/menikmatinya
Itulah dari beberapa orasi perwakilan karang teruna desa mekarmulya yang di sampaikan ke pihak pertamina,setelah dilakukan debat antar institusi keduanya maka, pihak pertamina pun menjawab dengan jawaban yang damai,,berikut kutipan jawabanya:

1.maslah KR,kita siap membagi hasil untuk karang taruna sebesar rp.2000 dengan catatan ada proposal resmi yang di tanda tangani oleh pihak terkait seprti kades,ketua karang taruna,rt setempat,dll
2.prosedur jika di bawah 20liter memang kita tidak pakai KR
3.mulai saat ini kita akan antisipasa untuk warga penarik akan kita utamakan terlebih dahulu,kalu ada sisa maka tidak ada salahnya warga kecamatan lain untuk membeli,jg masalah stock kita akan usahakan penarik tidak akan kehabisan stock lagi..
itulah skelumit masalah yang alham dulilah sudah berhasil diselesaikan,kita ambil hikmahnya saja

Kamis, 07 Juli 2011

BERDIRINYA KABUPATEN MUKOMUKO

Kabupaten Mukomuko adalah salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Wilayah Mukomuko meliputi lima kecamatan, yakni Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok Suguh, Mukomuko Selatan dan Mukomuko Utara. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil palawija dan perkebunan. Tiga dari lima kecamatan mempunyai garis pantai yang bersinggungan dengan Samudra Hindia.
Ketika diadakan sensus penduduk tahun 2000, lima kecamatan tersebut masih bagian Kabupaten Bengkulu Utara, dihuni 137.994 jiwa. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5,4 persen Minangkabau dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak serta lainnya

Sejarah

Pemekaran kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi, tidak terkecuali provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Bengkulu Selatan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur.
Sama halnya dengan kabupaten lainnya di Bengkulu, Mukomuko pun tidak terlepas dari bencana gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian sebagaian penduduk Mukomuko, terutama di kecamatan Lubuk Pinang. Jangan heran kalau berada di Bengkulu, tidak terkecuali di Mukomuko, akan menemukan komunitas suku Jawa, Sunda, Minang dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Belanda mulai mendatangkan transmigran dari Pulau Jawa sejak tahun 1930.
Pengiriman transmigran ke Bengkulu marak lagi sejak 1967. Bahkan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1973 menetapkan Provinsi Bengkulu dan sembilan provinsi lainnya sebagai daerah transmigrasi di luar pulau Jawa. Salah satu kabupaten tujuan transmigran adalah Bengkulu Utara dan kebijakan itu berlanjut hingga sekarang. Tahun 2004 Bengkulu masih mendapat tambahan transmigran. Setiap keluarga transmigran disediakan tanah dua hektar. Mayoritas transmigran dari Jawa adalah petani. Kini sentra-sentra penduduk migran itu tumbuh menjadi sentra ekonomi.

Perekonomian

Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten baru ini. Dari sensus yang sama diketahui penduduk yang bekerja 63.494 jiwa. Sebesar 77,8 persen atau 49.399 jiwa menggeluti pertanian. Sisanya menggantungkan hidup di sektor industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa dan sektor lainnya.
Tahun 2002, ketika masih menjadi wilayah Bengkulu Utara, Mukomuko menghasilkan 39.532 ton padi, terdiri atas 34.689 ton padi sawah dan 4.843 ton tadah hujan. Produksi padi tersebut 29 persen berasal dari Bengkulu Utara. Palawija yang dihasilkan wilayah ini merupakan 50 persen produksi Bengkulu Utara.
Produksi jagung 21.529 ton (69 persen), ubi kayu 24.608 ton (61 persen), kedelai 646 ton (64 persen) dan kacang hijau 763 ton (52 persen). Adapun ubi jalar dan kacang tanah di bawah 50 persen.
Penghasilan petani tiga tahun ke depan diramalkan meningkat bila pembangunan proyek irigasi bendungan Air Manjunto Kanan selesai sesuai rencana. Bendungan yang menaikkan air Sungai Air Manjunto ini akan melewati Desa Lalang Luas, Arah Tiga, Lubuk Pinang, Lubuk Gedang dan membasahi ladang-ladang tadah hujan di permukiman para transmigran yang ada di sana.
Konon, bendungan yang dananya berasal dari bantuan Jepang ini akan mampu mengairi sawah 4.919 hektar. Petani yang tadinya panen sekali setahun bisa menanam padi dua kali dan palawija sekali setahun.
Lahan kering yang tadinya hanya mengandalkan air hujan akan terjangkau saluran irigasi teknis. Bulan Oktober 2003 Japan Bank International Corporation (JBIC) menyetujui untuk mengucurkan dana Rp 112 miliar selama lima tahun anggaran dan pelaksanaannya dimulai akhir 2004 dan perkiraan selesai pertengahan 2010 untuk pekerjaan saluran induk.
Sebagian luas bumi Mukomuko juga diusahakan untuk perkebunan. Paling tidak di sana terdapat 63.669 hektar lahan perkebunan rakyat yang ditanami kopi, lada, cengkeh, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, dan kapuk. Andalan utamanya adalah kelapa sawit, kelapa, kopi, karet, kayu manis dan lada.

Bagi penduduk Mukomuko, perkebunan ini sangat berarti karena sumber pendapatan30.711 rumah tangga .Tahun 2002 produksi kelapa sawit 108.089 ton atau 62 persen disusul kelapa 3.395.800 ton (52 persen), karet 36.571 ton (32 persen), lada 79 ton (26 persen), kayu manis 936 ton (68 ton) dan kopi 1.765 ton (18 persen).
Garis pantai yang berhadapan dengan Samudra Hindia merupakan KAWASAN nelayan kabupaten ini mencari ikan . Tahun 2002 para nelayan mampu menangkap ikan 52.869 ton senilai Rp 158,6 miliar. Jumlah itu merupakan tiga perempat produksi ikan laut Bengkulu Utara.
Potensi kelautan kabupaten yang baru berumur satu tahun ini belum optimal dimanfaatkan. Tahun 2002 di Mukomuko terdapat 2.134 rumah tangga nelayan. Selama ini mereka menggunakan kapal motor, perahu motor tempel, perahu tradisional, payang, jaring pantai, dan juga pancing saat menangkap ikan. Ke depan, laut bukan saja menjadi gantungan hidup nelayan, namun menjadi andalan perekonomian wilayah ini.
Sementara itu, perikanan darat yang sekarang 173 hektar dipastikan mengalami peningkatan bila bendungan irigasi Air Manjunto terealisasi. Tahun 2002, dari kolam ikan petani dihasilkan 279 ton ikan yang bernilai sekitar Rp 2 miliar.
Para transmigran tidak hanya mengolah tanah. Mereka juga membawa kebiasaan dari tanah asal, di samping bertani juga beternak. Tenaga sapi dan kerbau bisa dimanfaatkan menggarap sawah. Selebihnya binatang tersebut juga merupakan tabungan keluarga. Paling tidak hingga akhir tahun 2002 terdapat 8.295 sapi, 5.550 kerbau dan 12.985 kambing.
Pertanian dan juga petaninya jelas sangat bergantung pada melimpah tidaknya air yang mengalir di tempat mereka tinggal. Sungai yang melewati daerah mereka bersumber dari hutan-hutan di sekitar tempat hidup mereka. Sebut saja salah satunya Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan daerah penyangganya.

Kecamatan

Kabupaten Mukomuko terdiri dari 15 kecamatan, yaitu:
  1. Lubuk Pinang
  2. Mukomuko Selatan
  3. Mukomuko Utara
  4. Pondok Suguh
  5. Teras Terunjam
  6. Air Dikit
  7. Penarik Raya
  8. Selagan Raya
  9. Teramang Jaya
  10. Sungai Rumbai
  11. XIV Koto
  12. V Koto
  13. Malin Deman
  14. Ipuh
  15. Air Rami